Seminar Perkembangan Penelitian Al-Qur’an

JAKARTA – Jum’at 11/09/2009 Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta bekerja sama dengan Kedutaan Republik Islam Iran dan Meseum Nasional, menyelenggarakan seminar nasional mengenai perkembangan riset Al-Qur’an di Indonesia dan Iran.

Seminar yang bertempat di Maseum Nasional dihadiri sedikitnya 200 undangan, dan menghadirkan dua orang narasumber, Prof DR. Umar Anggoro Jeni (LIPI) dan DR. Majid Mu’arif dari Iran. Bertindak sebagai moderator, Nadjematul Faizah, M. Hum, dari PSW IIQ Jakarta.

Dalam presentasinya Umar Anggoro memaparkan bahwa di Indonesia banyak sekali penelitian mengenai Al-Qur’an. “Sekarang ini LIPI dan Departemen Agama RI, sedang mengadakan penelitian dan penulisan tafsir ayat-ayat Al-Qur’an yang terkait dengan berbagai fenomena alam (ayat-ayat kauniyah)”, kata Umar Anggoro memulai penjelasannya.

Umar Anggoro menjelaskan bahwa ada tiga tema besar terkait tafsir ayat-ayat kauniyah, tafsir mengenai kejadian alam semesta (penciptaan alam), kejadian bumi dan kejadian manusia (penciptaan manusia). Untuk melakukan penelitian dan penulisan tafsir ayat kauniyah ini, dibentuk dua tim peneliti, tim ilmi dan tim syar’iy. Tim Ilmi beranggotakan para ahli ilmu alam, fisika, kimia, bilogi dan lainnya. Sementara Tim Syar’iy beranggotakan para ahli Al-Qur’an, ahli tafsir dan hadits. Dengan dua tim ini, diharapkan tafsir mengenai ayat-ayat kauniyah yang dihasilkan semakin komprehensif dan lengkap.

Lebih jauh ia menyatakan, bahwa jika ada pertentangan apa yang dihasilkan oleh Tim Ilmi dan Tim Syar’iy maka yang menjadi keputusan adalah pandangan Tim Syar’iy. Ini karena pandangan-pandangan Tim Ilmi adalah berbasis pada teori-teori keilmuan yang kebenarannya masih relatif dan nisbi. Sementara pandangan Tim Syar’iy berbasis ilmu-ilmu agama yang kebenrannya bernilai mutlak dan absolut.

Sejalan dengan Umar Anggoro, Majid Mu’arif menyatakan bahwa di Iran, penelitian Al-Qur’an berupaya mengekspos segala potensi yang dimiliki Al-Qur’an ke dalam berbagai bidang kehidupan. Seperti peneilitian mengenai psikologi, eekonomi dan bidang-bidang lainnya, yang dicari jawabnya dari Al-Qur’an. Di Iran, Al-Qur’an diteleiti dibaca dan dibahas sedemikian rupa guna mencari inspirasi bagi penyelsaian berbagai persoalan kehidupan yang ada, katanya.(AM)