SEMA Adakan Kegiatan Rutin Latihan Kepemimpinan (LK)

Badan Kelengkapan Keluar Besar (BKKBM) Institut Ilmu Al-Quran Jakarta adalah sebuah organisasi yang terdiri dari 9 lembaga : Senat  Mahasiswa (SEMA),Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam (Dema-FSEI), Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (Dema-FUD), Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah (Dema-FT), serta ada beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang terdiri dari Lembaga Koperasi Mahasiswa (KOPMA), Lembaga Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Lembaga Seni dan Budaya Mahasiswa (LSBM) serta Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.

Setelah dilantik (01/01/2020) lalu, setiap tahunnya BKKBM selalu melakukan kegiatan rutin yaitu LK (22/02/2020) yang diselenggarakan oleh SEMA mempunyai tujuan agar pengurus mampu dan mengerti bagaimana menjadi seorang pemimpin yang dapat mengorganisir anggotanya dengan baik. Pelatihan ini di hadiri oleh Warek III ibu Hj. Romlah Widayati, M.Ag. Beliau juga banyak memberikan motivasi-motivasi kepada pengurus yang diharapkan agar semangat tetap mengalir selama kepengurusan ini.

Dalam kurun waktu 10 jam LK ini diadakan, ada dua narasumber yang hadir dalam pelatihan kali ini.

Khusna Farida, M.Ag,atau akrab disapa dengan ka Husna. beliau adalah seorang aktivis IIQ yang aktif pada masanya. Beliau berbagi pengalaman sebagai “seorang aktivis IIQ yang mungkin berbeda dengan institusi-institusi lainnya, dimana IIQ dengan kelebihannya mampu kuliah sambil menghafal Al-Qur’an.Itu sangat tidak mudah, namun itulah kelebihan IIQ. Meskipun demikian IIQ mampu mengembangkan Organisasi layaknya kampus pada umumnya”  ucapnya.

Banyak sekali yang patut dicontoh Husna Farida karena beliau selain aktivis beliau juga Hafidzah 30 Juz dan temasuk Mahasiswa yang teladan.

Kemudian Dr. Tubagus Wahyudi, S. T., M. Si,. MCHt., CHi. atau yang akrab disapa om Bagus. Beliau adalah seorang motivator dan pemilik KAHFI BBC Motivator School dan sebagai dosen di IIQ Jakarta. Banyak arahan-arahan beliau tentang kepemimpinan sekaligus sebagai penghafal Al-Quran. “Semua kunci kepemimpinan itu ialah akal dan hati, selain mempelajari Al-Qur’an maka pelajarilah ilmu yang berkaitan dengan tanda-tanda kekuasaan Allah (ilmu umum) dengan itulah kita semua mudah mengetahui bagaimana menjadi seorang pemimpin” simpulnya.

Tepat pukul 05:30 materi telah disampaikan dengan begitu gamblang,sangat memotivasi dan membangun semangat baru untuk kepengurusan kedepannya.