Kuliah Umum Fakultas Tarbiyah, Menjaga Kerukunan Menjalin Kerjasama Bidang Al-Quran

CIPUTAT Jumat, 08/05/15Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta menyelenggarakan KuliahUmum dengan mengangkat tema œPeran Pemerintah dalam Penguatan Kerukunan Hidup UmatBeragama: Perspektif Pendidikan Kewargaan, dengan narasumber Wali KotaTangerang Selatan, Hj. Airin Rachmi Diany, SH. MH.

Acara yang berlangsung di AulaKampus IIQ ini dihadiri oleh para pimpinan, dosen dan para mahasiswa IIQ. Dalamsambutannya, Rektor, Prof. Dr. Huzaemah T. Yanggo mengenalkan IIQ sebagaikampus Al-Quran, dengan segala prestasi, keunggulan dan pengabdiannya. Selainitu juga beliau menawarkan kira-kira kerjasama apa saja yang bisa dilakukanantara IIQ dan Pemerintah Tangerang Selatan dalam hal keal-Quranan. Tidak lupabeliau juga mengenalkan ahli-ahli Al-Quran yang ada di IIQ, yang mungkin bisa dimanfaatkanpemerintah Tangerang Selatan dalam mengembangkan Al-Quran di masyarakat.  œSilahkan di IIQ, ada dosen-dosen Ahli dalambidang Al-Quran, silahkan dimanfaatkan, silahkan kalau ada program yang pas,kita mungkin bias kerjasama, kata rektor penuh semangat.

Dalam presentasinya, narasumberyang biasa dipanggil Airin, mula-mula menjelaskan bahwa tema œKerukunan UmatBeragama itu sangat tepat, karena beberapa tahun ini Tangerang Selatandiberitakan sebagai kota yang banyak kasus radikalisme agamanya. œKarena ituatas nama pemerintah, saya menghimbau kepada para pimpinan kampus, dan paradosen agar menyampaikan kepada para mahasiswa tentang radikalisme dan bahayanya,kata Airin memulai presentasinya.

Kemudian, Airin menjelaskan faktakerukunan umat beragama dalam konteks keindonesiaan, juga tentang sifat konflikyang terkait dengan keagamaan dan tentang pentingnya pendidikan kewarganegaraansebagai salah satu upaya untuk memperkuat kerukunan umat beragama. Tidakketinggalan pula, ia memaparkan program pemerintah Kota Tangerang Selatan dalambidang keagamaan, yang diantaranya adalah; (1) program 15 menit mengaji bagi siswa-siswiSD, SMP, SMA dan SMK; (2) Programbaca-tulis Al-Quran setiapminggu di sekolah; (3) Programpembiasaan sholat dhuha bagi siswa-siswi; (4) Program menghapal Al-Quran di 3 sekola; (5) Penyelenggaraan MTQ secara rutin, dan lainsebagainya.

Setelah presentasi narasumber,forum yang dipandu oleh Dr. Romlah Wiadayati ini, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Salah seorang dosen yang hadir, mengajukanpertanyaan dan masukan kepada narasumber, tentang program-program kealqurananyang mungkin bisa dibuat oleh pemerintah Tangerang Selatan, yang dalampelaksanaannya bisa melibatkan tenaga-tenaga ahli Al-Quran dari IIQ. Sepertitentang Selasa baca Al-Quran, atau juga tentang pemenuhan tenaga-tenaga guruAl-Quran di sekolah-sekolah. Dan masukan-masukan lainnya lagi. Menanggapisaran dan masukan-masukan ini, AIrin menjawab, silahkan saja nanti pimpinanIIQ, seperti Ibu Rektor IIQ, Ibu Dekan, Ibu Umi Khusnul Khotimah dan yangdiutus merumuskan hal ini bersama pemerintah Tangerang Selatan.

Peserta yang lain, dari mahasiswamenanyakan tentang radikalsime dan tentang strategi menangani konflik gesekanantar umat beragama Islam dan umt lainnya, yang kadang rebut hanya karena suaraToa mushlalla yang terlalu keras. Dalam menjawab pertanyaan tentang radikalismedi kalangan pelajar dan mahasiswa Tangerang Selatan, Airin menyatakan bahwa inimungkin ekses dari dekatnya Tangerang Selatan dengan Jakarta. Jadi para kaumradikal ini, selain banyaknya berasal dari luar Kota, juga mereka ini menargetJakarta sesunggugnya, dank arena kita dekat, jadi tempatnya dari Tangsel.Adapun soal kerasnya suara Toa Mushalla, sebaiknya diatur dengan kecanggihanteknologi sekarang ini, agar tidak ada konflik hanya gara-gara Toa.

Acara berakhir pas adzan maghrib.Sebelum acara ditutup, Fakultas Tarbiyah IIQ, diwakili Ibu Dekan Dr. UmiKhusnul Khotimah MA menyerahkan cindera mata kepada narasumber. (Ali M)