IIQ Jakarta Terima Penghargaan MURI, Sebagai Pelopor Pembelajaran Al-Qur’an Sistem Sensor

AKARTA – Rabu, 21/12/2010, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menerima penghargaan MURI atas prestasinya mempelopori Pembelajaran Al-Qur’an Sistem Sensor dengan media Al-Qur’an Digital Pen. Al-Qur’an Digital Pen sendiri diproduksi oleh Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta bekerja sama dengan Al-Qolam (PT. Eka Tama Cipta Lestrai).

Al-Qur’an Digital Pen adalah pena yang dilengkapi dengan sensor, memori internal dan eksternal, serta speakerphone. Paketnya dilengkapi Al Quran berwarna yang dicetak dengan kertas khusus. Bila hendak latihan membaca Al Quran, orang tinggal menyentuhkan pena pada teks bacaan dan bacaan pun bisa didengarkan.

 

“Tujuan pembelajaran al-Qur’an sistem sensor ini untuk memudahkan orang belajar membaca Al Quran,” kata dr KH Ahsin Sakho Muhammad, selaku Rektor IIQ.

 

Lebih lanjut, Ahsin mengatakan bahwa dengan alat ini, orang tak perlu malu belajar membaca Al Quran, misalnya karena usia. Bacaan juga bisa diulangi-ulang sampai fasih. Ritmenya juga pelan sehingga mudah diikuti.

Orang yang sedang latihan bisa memilih untuk menyentuh teks nomor halaman atau teks ayat sesuai yang dikehendaki. Jika menyentuh teks halaman, maka seluruh bacaan pada halaman tersebut akan terbaca.

Selain itu, kelebihan alat ini adalah mampu membantu orang membaca tajwid. Bacaan tajwid dicetak warna sehingga bisa dilihat dengan mudah dan disentuh dengan pena digital untuk mendengarkannya.

Atas inovasi tersebut, Museum Rekor Dunia-Indonesia hari ini memberikan penghargaan terhadap produk pena digital yang dipelopori IIQ Jakarta bersama Al-Qolam (PT. Eka Tama Cipta Lestari). Produk tersebut dinilai merupakan pelopor metode praktis membaca Al-Quran dengan sistem sensor.

Pemberian penghargaan dilangsungkan di Institut Ilmu Al Quran (IIQ) di Ciputat, Jakarta Selatan. J Ngadri, perwakilan MURI yang memberikan penghargaan, mengatakan, “Produk-produk pelopor seperti inilah yang nilainya paling tinggi.”(AM)