Halal Bi Halal IIQ Jakarta Menciptakan Suasana Surga di Kampus
JAKARTA – Selasa 13/09/2011, keluarga besar Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menyelenggarakan acara Halal bi Halal di Aula kampus IIQ. Acara yang digelar dalam suasana ramah tamah Idul Fitri 1432 H ini dihadiri oleh para pengurus yayasan, para pimpinan, karyawan dan dosen IIQ Jakarta.
Tujuan penyelenggaraan Halal bi Halal ini adalah menciptakan suasana surga, yaitu suasana yang harmonis dan kondusif di kampus. Suasana surga ini penting, demi terciptanya suasana kerja dan belajar yang baik dan bermutu. Demikianlah diungkapkan Dr. Ummi Khusnul, dalam sambutannya selaku panitia. Ia menyarankan bahwa langkah terbaik dalam membangun relasi kerja yang baik adalah dengan mudah memaafkan kesalahan orang, tidak mendendam dan tetap berbuat baik dengan orang yang berbuat salah pada kita. Di akhir sambutannya, Pembantu Rektor III IIQ bidang akademik ini, mewakili pribadi dan para pimpinan IIQ, menyampaikan permohonan maafnya atas kesalahan, baik yang sengaja maupun tidak disengaja.
Sementara itu, Dr. Ahsin Sakho Muhammad, dalam taushiyahnya menyampaikan bahwa manusia pada hakikatnya tidak bisa hidup sendirian dan pasti memerlukan orang lain. Karena itu Islam mengajarkan agar kita bisa menjalin pergaulan yang baik dengan sesama. Menurutnya, orang yang bergaul dengan orang lain, dan bersabar, tetap lebih baik daripada orang yang menyendiri.
Lebih jauh, rektor IIQ ini menjelaskan bahwa dalam pergaulan sehari-hari, bisa saja terjadi gesekan-gesekan yang tidak diinginkan. Karena itu untuk bisa bergaul dengan baik dan bekerjasama dalam bekerja dan belajar, diperlukan kesabaran dan kebesaran jiwa. Dengan sabar dan memaafkan, tidak ada konflik yang tidak bisa diselesaikan. Dalam al-Qur’an, banyak ayat yang menyerukan agar sesama muslim hidup dalam perdamaian. Orang yang Muttaqien, bukan berarti orang yang tidak pernah berselisih. Orang bertakwa (muttaqien) bukan berarti orang yang sempurna luar dan dalam, tetapi orang muttaqien adalah orang yang jika berbuat salah, dia selalu kembali memperbaiki diri, dan berdamai dengan diri dan sesamanya. Karena itulah dalam suasana acara halal bi halal dan idul fitri ini orang biasanya mengucapkan “Ja’alanallahu minal a’idziin wal faiziin wal maqbulin”. (AM)