Generasi Milenial Qurani Harus Bisa Lewati Era Industri 4.0
Generasi milenial yang bergelut di bidang Alquran diharapkandapat melewati gelombang disrupsi dan era industri 4.0.
Ajaran dan nilai-nilai Alquran akan menjadi bekal dalam melewati gelombangperubahan dunia.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek)Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) SriSetiawati saat acara Wisuda Sarjana Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta ke-19dan Dies Natalis ke-41, di Gedung Puspitek Serpong, Sabtu (25/8/2018).
“Generasi milenial qurani harusnya mampu melewati gelombang perubahan saatini dan di masa yang akan datang,” ujarnya.
Sri Setiawati menyampaikan, pada abad ke-21, ilmupengetahuan dan teknologl telah berkembang dengan cepat. Di era yang disebutera industri 4.0, semua kejadian di dunia secara cepat dapat diketahui dan takberbatas. Dunia sudah menjadl sebuah desa global (globalvillage).
“Dunia hari ini sedang menghadapi fenomena disruption (disrupsi), situasipergerakan dunia Industri atau persaingan tidak lagi linear. Perubahannyasangat cepat dan fundamental dengan mengacak-acak pola tatanan lama untukmenciptakan tatanan baru,” tuturnya.
Menurut dia, gelombang teknologi baru menginisiasi lahirnyamodel bisnis baru dengan strategi lebih inovatif dan disruptif. Cakupanperubahannya luas, mulai dari dunia bisnis, perbankan, komunikasi,transportasi, sosial masyarakat hingga pendidikan.
Dia mengatakan, era ini akan menuntut setiap orang untuk berubah dan mampuberadaptasi. Pada titik inilah niai-nilai Alquran meniadi petunjuk yanguniversal dan sepanjang waktu bagi kehidupan manusia.
Menurut dia, sejatinya teknologi hadir untuk membantumanusia dalam menjalankan fungsi utamanya menjadi khalifah fil ardh. Denganperan ini, kata dia, manusia bisa menjaga alam dan makhluk yang lainnya denganpengaturan terbaik dari Sang Pencipta. Namun bila kemajuan teknologi justrumengancam eksistensi manusia, maka selayaknya menjadi evaluasl bersema.
“Oleh karena itu peradaban dunia di era digital ini haruslah dijadikan peluang.Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besarnyabagi kemaslahatan umat manusia,” tuturnya.
/* Style Definitions */ mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}