Diskusi Islam di Medsos: Tantangan untuk Generasi Islam Milenial

Pada hari Ahad (13/5) IIQ Jakarta kembali menggelar Seminar tentang Diskusi Islam di Media Sosial. Kali ini menghadirkan Narasumber Prof. Dr. Nadirsyah Hosen. MA., Yang tak lain adalah putra bungsu Prof. KH. Ibrahim Hosen, pendiri IIQ Jakarta.

Gus Nadir ini sosok yg medalam ilmunya. Jika tidak mendalam bagaimana mungkin dapat menjadi dosen pada Monash University, Australia,demikian seloroh Dr. M. Ulinnuha Husnan, yg memoderatori acara tersebut.

Menurut Gus Nadir, hari ini perbincangan agama di Medsos menjadi trend generasi milenial. Mereka kerap merujuk kepada google, tanpa mau membaca sumber-sumber yang otoritatif.

Karena belajarnya instan via google, maka pemahaman keagamaan mereka juga instan dan hanya sampai permukaan, kata Rais Syuriah PCINU Australia itu.

Lebih lanjut, kata Gus Nadir, generasi milenial juga tdk mau membaca secara mendalam dan konprehensif. Mereka kuatnya maksimal hanya sekitar empat atau lima menit saja. Bagaimana dapat memahami keragaman pendapat keagamaan jika kekuatan bacanya hanya maksimal 5 menit.

Oleh karena itu, metode belajar kita harus kembali kepada rujukan yg otoritatif dengan membaca buku-buku turats.

Selain itu, sebagai kampus Al-Quran, IIQ diharapkan mampu mengembangkan metode belajar ala Al-Quran, yaitu: metode dialog, kisah dan perumpamaan (tamtsil).

Hadir dalam acara tersebut Rektor IIQ Jakarta, Prof. Dr. Huzaemah T. Yanggo, MA., Wakil Rektor I Dr. Naedjmatul Faizah, SH, M.Hum, Wakil Rektor III Dr l. Romlah l, MA., Dan para dosen dan mahasiswa.