Daurah 100 Maqro? Qira’at Sab
Pesantren Takhasus IIQ Jakarta, Rabu, 20/03/2013 memulai kegiatan Daurah 100 Maqro’ Qiraat Sab’ah. Daurah tersebut langsung diampu oleh pakar Qiraat Sab’ah, Bapak KH. Dr. Ahmad Fathoni Lc., MA.
Pada pertemuan Daurah yang pertama ini diikuti oleh 149 peserta. Peserta tidak hanya terdiri dari mahasiswi IIQ aktif, tapi juga diikuti oleh alumni, serta beberapa instansi lain seperti PTIQ, PSQ, dan MAN 4.
Saat diwawancara, KH. Ahmad Fathoni mengatakan, “saya pikir pesertanya hanya sekitar tujuhpuluh lima, ternyata pesertanya sangat banyak. Oleh karena itu, peserta akan dibagi menjadi dua kelas. Kelas pertama, bagi peserta yang sudah menguasai ilmu qiraat, daurah diadakan setiap Senin malam; dan kelas kedua, kelas dasar bagi peserta yang belum pernah belajar ilmu qiraat diadakan setiap Rabu Malam.”
Untuk menguji keseriusan peserta, ustadz Fathoni mempunyai metode tersendiri, yakni Daurah ini tidak dipungut biaya. Akan tetapi, bagi peserta yang absen diwajibkan untuk membayar infaq sebesar Rp. 2.000,- per pertemuan.
Sebagai pengantar Daurah, KH. Fathoni menjelaskan seputar Qira’at Sab’ah. Qira’at Sab’ah merupakan keseluruhan Al-Qur’an dari awal hingga akhir, tidak akan keluar dari tujuh perbedaan bentuk/wajah, antara lain: bentuk isim (mufrad, mutsanna, dan jama’), fi’il (madhi, mudhari’, dan ‘amr), i’rab (rafa’, nasb, jar, dan jazm), naqis atau ziyadah, taqdim dan ta’khir, tabdil, dan perbedaan dalam bentuk dialek (lahjah).”
Meskipun belajar 100 Maqro’ Qiraat Sab’ah terlihat susah, tapi dengan diajar langsung KH. Fathoni, Insyaallah akan lebih mudah dan tidak membosankan. Karena Beliau menjelaskan dengan diselingi berbagai cerita lucu dan langsung praktek bacaan qiraatnya.
Harapan beliau mudah-mudahan kita selalu diberi kesehatan agar daurah ini bisa diselesaikan sebelum ramadhan. Amin…(KIP)
Sumber: www.pesantreniiq.or.id