Peringati Hari Kartini BEMFU IIQ Adakan Debat Antar Mahasiswi
JAKARTA – Bersamaan dengan peringatan hari Kartini Badan Eksekutif Mahasiswi (BEM) Fakultas Ushuludin IIQ Jakarta, menyelenggarakan lomba debat bagi para mahasiswi. Menurut ketua BEM, Uswatun Hasanah, lomba debat ini diselenggarakan dalam dua tahap, tahap penyisihan dan tahap final. Tahap penyisihan dilaksanakan pada 21 April 2009, sedang tahap final diselenggarakan pada 23 April 2009. Semuanya bertempat di aula IIQ Jakarta.
Lomba yang dilaksanakan secara berkelompok dan diikuti oleh mahasiswi-mahasiswi fakultas Ushuludin IIQ dari berbagai semester ini mengambil dua tema besar. Tema seputar Ilmu-Ilmu Sosial dalam Penafsiran di sessi penyisihan, dan pada babak final diperdebatkan tema tentang Apakah al-Qur’an Mendeskriditkan Perempuan?.
”Tema-tema ini dipilih sebagai upaya pembelajaran. Seperti tema ”Apakah Al-Qur’an Mendeskriditkan Perempuan?” itu sengaja diangkat justru agar mahasiswa tahu adanya tuduhan terhadap al-Qur’an yang dilontarkan beberapa kalangan di Barat, sebagai sesuatu yang meminggirkan perempuan. Padahal tidak demikian. Nah biar tahu apa saja tuduhan Barat dan apa saja argumen kita untuk menguatkan posisi luhur al-Qur’an, maka tema ini diangkat” demikian kata Ibu Faizah, selaku dekan fakultas Ushuludin, sewaktu ditemui tim web IIQ.
Pada babak penyisihan dilombakan dua regu, regu. Sayyid Qutub dan regu Ibnu Katsir. Pada babak penyisihan dewan juri yang teridiri DR.Faizah Syibrmalisi, MA, DR. Ahmad Fudhaili, MA dan Dra. Khodijatus Sholichah, MA, memutuskan bahwa regu yang memenangkan lomba adalah regu Sayyid Qutub. Dengan demikian para anggota group tersebut melenggang ke Babak Penyisihan.
Sementara pada babak Final, juga dipertandingan debat antara dua regu, regu al-Maraghi (yang pada babak penyisihan bernama group Sayyid Quttub) dan satu regu lainnya. Pada babak final ini dewan juri yang terdiri dari Ali Mursyid, M.Ag, DR. Ahmad Fudhaili, MA, dan Hamam Faizin MA, memutuskan bahwa regu pemenangnya adalah regu yang kontra terhadap anggapan bahwa al-Qur’an meminggirkan perempuan. Sementara pendebat unggulan dalam lomba debat ini diperoleh oleh Saudari Neneng. ”Ini berdasarkan penilaian para dewan juri, yang meliputi penilaian isi danmetari debat, retorika yang digunakan dan juga etika dalam berdebat”, kata Ali Mursyid, salah seorang juri menjelaskan. (AM)