Wisuda IIQ Jakarta 2012: Bukti Ketegaran Kampus al-Qur’an

SAWANGAN – Sabtu, 15/09/2012, Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta melaksanakan wisuda sarjana S1 XIV dan master S2 VIII di Pusdiklat Pegawai Kemdiknas Sawangan. Jumlah yang diwisuda mencapai 168 mahasiswa, fakultas Ushuluddin 41 mahasiswa , fakultas Syariah 30 mahasiswa, fakultas Tarbiyah 41 mahasiswa, dan dari Progaram Pascasarjana, ada 56 mahasiswa yang diwisuda.

Selain itu IIQ juga mewisuda peserta program beasiswa Pascasarjana, Pendidikan Kader Ulama bidang Ulumul Hadits yang merupakan hasil kerjasama dengan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Pendis Kementerian Agama RI.

Dalam sambutannya, rektor IIQ, Ahsin Sakho Muhammad, menyatakan bahwa dengan segala keterbatasan dana dan sarana yang dimiliki, IIQ telah, sedang dan akan terus memberikan sumbangsih riil terhadap bangsa dan negara, terutama dalam melahirkan sarjana-sarjana perempuan yang hafal al-Qur’an. Terhitung sejak berdirinya pada tahun 1977 hingga saat ini, IIQ telah banyak mengukir prestasi, antara lain: Pertama, keberhasilan IIQ dalam menghasilkan alumni-alumni berkualitas dan mampu berkiprah di tengah masyarakat.

Kedua, keberhasilan IIQ menjadikan dirinya sebagai salah satu lembaga di barisan terdepan dalam melestarikan ilmu-ilmu Al-Qur’an di tanah air, baik melalui kiikutsertaan dosen dan mahasiswa IIQ dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), baik tingkat nasional maupun internasional.

Ketiga, keberhasilan IIQ dalam mengembangkan program pendidikan, dengan membuka program pascasarjana (S2), dan program-program unggulan (center of excellence), serta membangun networking, baik dalam maupun luar negeri.

Lebih jauh Ahsin menjelaskan bahwa dari masa ke masa, IIQ terus  berusaha melakukan pembenahan, baik pada sisi akademik, pengabdian masyarakat, manajemen maupun sarana dan prasarana. Beberapa capaian telah diraih antara lain adalah: Dalam bidang Akademik,  Fak. Tarbiyah berhasil meraih nilai A dalam akreditasi, Fak. Syari’ah dan Ushuluddin berhasil meraih nilai B. Sementara Program Magister Ilmu Agama Islam juga sudah berhasil diakreditasi BAN-PT. Hingga tahun ini, sudah ada sebelas (11) dosen tetap IIQ yang memperoleh Sertifikasi Dosen dari Kementerian Agama RI. Beberapa dosen juga berhasil melanjurtkan studi S3 dengan beasiswa Kementerian Agama. Di antara mereka juga berhasil mengikuti Short Course yang diselenggarakan Kemenag RI, baik Short Course dalam negeri seperti filologi, atau luar negeri melalui kegiatan ARFI.

Pada bidang Pengabdian pada Masyarakat, pada Mei-Juni 2012, melalui program KKL, IIQ berhasil menempatkan mahasiswi di seluruh kelurahan di kecamatan Pamulang dan Ciputat. Pada tahun 2012 ini, keberhasilan beberapa mahasiswa IIQ meraih juara pada event MTQ di tingkat nasional maupun internasional.

Pada ranah Penelitian, program penelitian Tematik terpadu dengan tema besar “Qira’at Nafi’ riwayat Qalun” yang bekerjasama dengan Kemenag RI, berhasil dirampungkan. Penerbitan Jurnal Al-Mizan, Al-Fanar, Qiro’ah, An-Nida dan Al-Misykat juga berjalan sebagaimana jadual yang ditetapkan. Melalui program center of excellence, IIQ meraih penghargaan MURI sebagai pelopor Al-Quran Digital Pen dengan sistem sensor. Mushaf Maqamat dan CD-CD nagham dan qira’at Al-Qur’an juga berhasil dirampungkan.

Pada bidang Manajemen, program pascasarjana berhasil melaunching Sistem Informasi Akademik (SIAKAD). Ke depan, sistem ini akan diintegrasikan dengan seluruh program yang ada di IIQ.

Pada bidang Kemahasiswaan, IIQ mendapatkan beasiswa dari Kemenag RI, Yayasan Beasiswa Banten, Baziz DKI, Bank Danamon Syariah, Bank BRI Syariah, Yayasan Orbit, Selain itu, ada juga beasiswa dari perorangan dengan sistem anak asuh yaitu dari Ibu Fatma Hakim, Ibu Dian Mardianti, Bapak Subagja, dan juga beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dari Ibu Hj. Hawinie Joesoef.

Mengenai kerjasama luar negeri, IIQ menjalin kerjasama dengan beberapa instansi antara lain; Universitas Ulumul Qur’an Sudan, Kedutaaan Iran, TV Al-Jazeera Anak, Rabitah Alam Islami (Riyadh), Universitas Al-Azhar Kairo, Pemda DKI, Pemdak Siak, Iqra’ Yogyakarta dan ESQ.

Pada bidang Sarana Prasarana, IIQ mendapat bantuan bangunan Rusunawa 5 lantai dari Kemenpera. IIQ juga dapat bantuan dana hibah dari Pemda DKI Jakarta untuk merenovasi gedung perpustakaan serta dua buah bus yang secara resmi telah diserahterimakan pada tahun 2011. Demikianlah laporan rektor IIQ, Ahsin Sakho Muhammad.

Sementara itu, gubernur DKI Jakarta, melalui perwakilannya menyampaikan sambutan dengan penuh, agar IIQ mampu menjadi lembaga pendidikan kequr’anan terbaik dan terdepan di dunia bisa benar-benar terwujud.

Muhaimin, menteri tenaga kerja dan transmigrasi, yang hadir di acara wisuda ini juga memberi sambutannya. Dalam sambutannya ia menyampaikan; “Bangsa ini memerlukan pemimpin yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemimpin seperti itu tidak bisa hadir begitu saja. Ia harus dipersiapkan sedini mungkin, dengan selalu memadukan antara pengetahuan kognitif dengan afektif, pengetahuan lahiriah dan batiniyah, olah pikir dan olah batin. Dalam konteks inilah, saya sangat menghargai dan mengapresiasi usaha keras IIQ Jakarta untuk menyiapkan kader-kader pemimpin bangsa masa depan”

“Saya percaya bahwa para wisudawan dan mahasiswa IIQ Jakarta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, telah dibekali pengetahuan yang cukup tentang kepemimpinan. Sebab sistem pembelajaran IIQ telah mengintegrasikan antara sistem modern dan sistem pesantren, yang secara khusus menekankan pada kajian ilmu-ilmu Al-Quran. Dari sisi sumber daya, pengelola dan mahasiswa IIQ berasal dari keluarga besar pesantren, sehingga secara kultur, jiwa-jiwa leadership-nya sudah sangat teruji”, kata Muhaimin menegaskan

Selain Muhaimin, pejabat tinggi negara yang juga hadir adalah Ahmad Mubarok, salah seorang pimpinan DPR RI. Beliau menyampaikan orasi ilmiah dengan tema Al-Qur’an dan Psikologi: Membangun Jalan ke Lima.

Dari orasi ilmiahnya ini, Prof. Dr. Mubarok, nampaknya hendak menyatakan bahwa al-Qur’an sesungguhnya bisa menjadi inspirasi dan mampu menyumbangkan teori alternatif bagi studi psikologi. Menurutnya, al-Qur’an dengan teori kejiwaan (nafs) yang sangat komprenesif sesungguhnya menjadi tawaran teori psikologi baru yang dapat meemberi alternatif bagi teori-teori yang sudah ada. Nampaknya, melalui orasil ilmiah, Mubarok menegaskan bahwa al-Qur’an adalah kitab suci yang menjadi hidayah sepanjang zaman.

Kotributor: Ali Mursyid