Prodi KPI IIQ Jakarta adakan Kuliah Umum, Hadirkan Tenaga Ahli Bidang Kominfo
Pada hari Rabu tanggal 10 November 2021 pukul 13.30 WIB prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IIQ Jakarta mengadakan Kuliah Umum bertemakan “Peran Perempuan Milenial dalam Mencegah Intoleransi dan Radikalisme di Era Digital” kuliah umum ini diisi oleh Ibu Hj. Lathifa Al-Anshari, MA dari Tenaga Ahli Menteri Kominfo Bidang Intoleransi dan Radikalisme.
Kuliah Umum ini juga dihadiri oleh Ibu Pjs Rektor IIQ Jakarta Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH, M. Hum, Ibu Warek III Dr. Romlah Widiawati, MA dan juga Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Dr. H. Muhammad Ulinnuha, Lc, MA.
Pada saat sambutannya Dekan Fakultas Ushuluddin menyampaikan bagaimana perilaku intoleran juga akhir-akhir ini banyak melibatkan perempuan yang selama ini mungkin identik dengan laki-laki, menurutnya salah satu kasus adalah pada tahun 2017 pelaku kekerasan dilakukan juga oleh pihak perempuan.
Selain itu menurut Dekan FUD Bapak Doktor Muhammad Ulin Nuha perempuan juga sangat berperan dalam mencounter isu-isu radikalisme dan intoleran di Indonesia hal itu sesuai dengan hasil survey dari Wahid Institut, karena itu pak Dekan Ushuluddin dan Dakwah berharap dengan hadirnya Ibu Hj Lathifa Al-Anshari mampu memberikan solusi kongkret dan trik mencegah toleransi di era digital terutama bagaimana solusi dari Kominfo.
Selain Dekan Fakultas Ushuluddin, Ibu Pjs Rektor Dr. Hj. Nadjematul Faizah juga dalam sambutannya yang juga sekaligus mebuka secara resmi kuliah umum menyampaikan apresiasinya atas kehadiran tokoh muda yang juga Tenaga Ahli Menteri Kominfo Bidang Intoleransi dan Radikalisme Ibu Hj. Lathifa Al-Anshari, MA, menurutnya tema intoleransi dan radikalisme sangat cocok diisi oleh beliau sesuai kapasitas dan pengalaman nara sumber menjadi tenaga ahli juga konsen di bidang Intoleransi dan Radikalisme.
Ibu Pjs Rektor menyinggung bagaimana perempuan memiliki peran yang sangat besar dalam menepis isu-isu radikalisme pasalnya mereka juga akan menjadi Ibu yang akan mendidik anak-anaknya, selain itu beliau menyinggung bagaimana masipnya perkembangan teknologi juga menjadi sasaran dan tantangan tersendiri dalam menghadapi isu-isu tersebut, karena itu beliau berharap kepada nara sumber bagaimana kebijakan dari Kominfo terkait dengan masipnya teknologi di era digital ini dan apa solusi dan langkah praktis menghadapi tersebut.
Adapun nara sumber kuliah umum yaitu Ibu Hj. Lathifa Al-Anshari yang dimoderatori oleh Al-Mukarromah, M. Ikom memaparkan dalam slidenya yaitu tentang “Perempuan Memelihara Atmosfer Toleransi” beliau banyak sekali berbicara tentang bagaimana perempuan dan makna toleransi, beliau membahas juga tentang toleransi kemanusiaan, toleransi kebhinekaan, toleransi keadilan sosial adapun yang beliau tawarkan kepada generasi milenial adalah dengan posting konten tentang nilai-nilai perdamaian.
Dalam sesi Tanya jawab beliau juga menjelaskan pengalamannya dalam menghadapi dan melihat isu-isu dan kasus Arab Spring di Timur Tengah yang berakar dari intoleransi dan politik, karena itu Indonesia harus mengantsisipasi kasu-kasus tersebut agar di Indonesia tidak terjadi.
Yang terakhir beliau berpesan kepada seluruh mahasiswa dan peserta untuk mulai terlibat di dunia digital yaitu memulainya dengan memposting dan membangun narasi-narasi melawan Intoleransi dan Radikalisme, karena postingan tersebut di tengah dunia yang begitu terbuka sangat berpeluang untuk memengaruhi publik. (MH)