Mengenal Ragam Penggunaan Waqaf Bersama LPMQ dan Prodi IAT IIQ

Rabu (26/2/2020), Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta bekerjasama dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kemenag RI mengadakan pembinaan pentashihan Al-Qur’an dengan tema ragam penggunaan waqaf dalam Al-Quran  dengan Narasumber Bapak Dr. H. Ahmad Badruddin, Lc, MA. dan moderator Farid Zubaidi, SE.

Bapak Ahmad mengawali materinya dengan menjelaskan apa makna waqaf dan ibtida’. Dalam paparannya, waqaf adalah menghentikan suara sesaat untuk mengambil napas baru dengan niat melanjutkan bacaan dengan kata setelahnya atau beberapa kata sebelumnya tanpa bermaksud berpaling, biasanya pada penghujung ayat atau dipertengahannya dan tidak  pada pertengahan satu kata atau pada pertengahan dua kata yang bersambung rasm (penulisan)-nya, dengan keharusan mengambil napas baru. Sedangkan ibtida’ adalah  استئناف القراءة بعد  الوقف (memulai kembali membaca setelah waqf).

Sebagai Pentashih Al-Quran, waqaf dan ibtida’ merupakan salah satu perangkat yang harus dikuasai, mulai dari macam-macam waqaf, meliputi Tâm ditandai dengan (م) atau (قلى), Kâfî ditandai dengan (م), (قلى), (صلى), atau (ج) dan Hasan ditandai dengan (ج), (صلى), atau (لا) Qabîh. Sementara macam-macam ibtida’ ada hasan dan ada juga qabih.

Selain itu, Bapak Ahmad juga memaparkan apa sebab-sebab perbedaan waqaf dan ibtida’, yaitu aspke I’rab, Tafsir, Hadits, Rasm Mushaf, Siyaq, Bilangan ayat, Ilmu Balaghah, Qiraat, Kisah, Mazhab Aqidah, dan Mazhab Fiqih. Beliau pun juga menambahkan dalam materinya mengenai bentuk dalam ragam waqaf dalam mushaf standar Indonesia. (MN)