Kunjungan Rektor IIQ Jakarta ke Pesantren al-Quran di Jambi
JAMBI Sabtu, 25/01/2014, Rektor Institut Ilmu al-Quran (IIQ) Jakarta, Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad MA, berkunjung ke Pesantren al-Quran al-Munawwarah di Merangin, Jambi. Kunjungan rektor kali ini, selain sebagai kunjungan persahabatan, juga karena rektor memenuhi undangan sebagai narasumber dalam acara haflah Maulid Nabi di pesantren ini.
Pesantren al-Munawwarah di Merangin, Jambi, awalnya didirikan, dengan memanfaatkan gedung-gedung dan fasilitas yang didirikan pemerintah Jambi. Mulanya gedung dan fasilitas tersebut didirikan pemda Jambi dalam rangka penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) daerah Jambi pada tahun 2001. Karena setelah MTQ tersebut, gedung-gedung dan fasilitas yang ada kurang dimanfaatkan, maka kemudian dengan dukungan pemerintah, dimanfaatkanlah sebagai pesantren, yang kemudian dinamakan pesantren al-Munawwarah. Demikianlah dijelaskan rektor kepada website IIQ.
Di awal perkembangannya, pesantren ini berjalan biasa saja, tetapi setelah dipimpin oleh KH. Sofiyan, pesantren ini berkembang pesat. Jumlah santrinya sekarang ini paling tidak ada 800 (delapan ratus) santri laki-laki dan perempuan. Selain bangunan yang sudah ada, pesantren juga sekarang berhasil membangun pesantren untuk santri-santri putri. Fasilitas mobil operasionalnya saja ada 5 (lima).
Lebih jauh rektor IIQ menjelaskan, bahwa sekarang ini, pesantren al-Quran ini sedang ingin mendirikan kampus al-Quran, dan meminta bimbingan dan kerjasama dengan IIQ Jakarta. œTentu saja kita harus menyambut baik, tegasnya. Ini, menurutnya, paling tidak karena beberapa alas an. Pertama, karena tujuannya sama dengan IIQ Jakarta, yaitu nasyrul Qurn dan nasyrul Khair (menyebarkan al-Quran dan menyebarkan kebaikan). Kedua, semakin IIQ Jakarta banyak menjalin kerjasama itu baik untuk perkembangan IIQ sendiri dan juga baik dalam rangka menuju akreditasi institusi. Ketiga, sebagai wadah istitusi.
Masih meurut rektor IIQ, gagasan kerjasama dengan pesantren al-Munawwarah Jambi, bisa berdampak positif bagi IIQ Jakarta, diantaranya, alumni-alumni IIQ bisa disalurkan sebagai tenaga pengajar di IIQ. Dan sebelum pesantren ini memiliki kampus al-Quran, para lulusan pesantren, bisa melanjutkan ke IIQ Jakarta. (Ali Mursyid)