Kuliah Umum Prodi PAI Fakultas Tarbiyah Bersama Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Bpk Dr. Imam Syafe’i, M.Pd
Selasa, 08 Desember 2020 Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta menyelenggarakan kuliah umum daring dengan narasumber Bpk Dr. Imam Syafe’i, M.Pd (Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama) dan dimoderatori oleh Reksiana, MA.Pd Kaprodi PAI. Dalam kuliah umum ini Prodi PAI mengangkat tema: :“Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar serta Implementasinya pada Satuan Pendidikan Keagamaan (Sekolah/Madrasah) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS)”. Tema ini diusung mengingat pada saat ini dengan diterbitkannya undang-undang SN-Dikti No.3 Tahun 2020 terkait kebijakkan kampus merdaka dan merdeka belajar.
Acara ini dibuka dengan kata sambutan Prof. Dr. Huzaemah Tahido Yanggo, MA, Rektor IIQ Jakarta yang menyampaikan kapada narasumber, ucapan terima kasih karena telah menyempatkan waktu untuk bersilaturahim kembali dengan IIQ Jakarta. Rektor juga menyampaikan bahwa “Pada saat ini kampus IIQ akan melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil tahun akademik 2020/2021. Terkait tema yang dibahas, Rektor IIQ Jakarta mengapresiasi kepada kampus IIQ dan khususnya kepada Prodi PAI yang telah menyelenggarakan kuliah umum dan mengangkat tema tersebut.” Pungkas dari Ketua MUI tersebut.
Selain Rektor, Dekan Fakultas Tarbiyah Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd juga turut memberikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada narasumber yang sudah berkenan hadir untuk membagi ilmu kepada mahasiswa IIQ Jakarta, khususnya prodi PAI. Dan tak lupa sebelumnya, pembacaan do’a oleh Warek tiga bidang kemahasiswaan Ibu Dr. Romlah Widayati, MA guna mendapatkan keberkahan dalam acara ini.
Di awal pemaparan materi, sebelumnya, narasumber Bpk Dr. Imam Syafe’i menyampaikan ucapan terima kasih kepada IIQ Jakarta dan Prodi PAI yang telah mengundang beliau untuk menjadi narasumber untuk berbagi ilmu kepada IIQ Jakarta khususnya kepada para mahasiswanya. Dalam pemaparannya, bahwa pada saat ini pendidikan di Indonesia tengah mengalami paradigma dan kebijakkan baru dalam pendidikan seperti pada aspek pembelajaran Abad 21 yang menekankan beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa dan murid saat ini seperti: kompetensi literasi, numerasi, berpikir kritis, dan kolaborasi.
Lebih lenjut menurutnya, “Pada saat ini guru dan dosen jangan menjadi pendidik yang ngapung, dan mahasiswa menjadi kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), guru dan harus berinovasi dan mendidik dengan menekankan pendidikan karakter. Merdeka belajar dan kampus merdeka guru atau dosen diberikan kesempatan untuk melakukan kreativitas dan berinovasi di dalam pembelajaran tanpa dikukung oleh kebijakkan yang kaku”. Menurutnya juga, kebijakkan kampus merdeka harus dipahami esensinya jangan-jangan kita telah melaksanakan kebijakkan tersebut, tanpa kita sadari, khususnya di lembaga pendidikan madrasah, tegas mantan Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Ditjen Pendis Kemenag tahun 2018.
Turut Hadir dalam acara ini Para warek IIQ Jakarta, Direktur Pascasarjana IIQ Jakarta, para dekan, para Kaprodi, para ketua lembaga, ketua bidang, dan dihadiri 450 mahasiswa IIQ Jakarta yang terdiri dari mahasiswa fakultas tarbiyah, mahasiswa program pascasarjana dan peserta luar kampus IIQ Jakarta baik melalui zoom, youtube dan FB secara live streaming. Acara ini ditutup dengan pantun oleh moderator dan penyerahan Sertifikat kepada narasumber oleh dekan Fakultas Tarbiyah. Dan tak ketinggalan sesi foto bersama via zoom. (R.S)