Kuliah Umum: Perempuan Sufi dalam jejaring Manuskrip Nusantara

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta menggelar kuliah umum dengan tema œPerempuan Sufi dalam jejaring Manuskrip Nusantara, Selasa (30/10/2018) di Aula Kampus IIQ. Pada kuliah ini hadir Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M.Hum. (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Staf Ahli Menteri Agama RI) sebagai pembicara, Dr. Nadjematul Faizah, S.H., M. Hum. selaku Wakil Rektor bidang Akademik, Dr. Muhammad Ulinnuha, LC., M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Bapak Sugianto Effendi, S.E., selaku Kepala Biro bidang Akademik, dan segenap Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IIQ Jakarta. 


Prof. Oman mengungkapkan: salah satu sebab mengapa sejarah Islam Indonesia/Asia Tenggara yang utuh masih belum banyak diketahui dunia (marginal)? itu karena kurangnya kajian terhadap sumber-sumber lokal  pengetahuan Islam yang ditulis dalam bahasa-bahasa Nusantara sendiri, seperti: Melayu, Jawa, Sunda, Bugis, dll. Padahal ketika dilihat dari sejarah awal masuknya Islam di Nusantara, perempuan Sufi berperan sangat signifikan, bahkan menjadi guru bagi sufi-sufi besar laki-laki=> Al-SulamÄ« dalam Dhikr alniswa menyebut bahwa Fāṭima Nishapur pernah membimbing Sufi besar BāyazÄ«d al-BiṣṭāmÄ« (al-ṬanāhÄ« 1993:61). Bahkan, mereka terlibat aktif dalam penulisan karya-karya sastra. Ini artinya Islam Nusantara bukan pinggiran, melainkan bagian penting tak terpisahkan dari dunia Muslim keseluruhan. Perempuan Sufi dapat lahir di mana saja, termasuk di Indonesia.