International Seminar on Women, The Recited Quran and Islamic Music in Indonesia

AKARTA Rabu, 13/08/14, LembagaPenelitian dan Pengkajian Ilmiah (LPPI) dan Pusat Studi Wanita (PSW) IIQJakarta menyelenggarakan Seminar Interasional dengan menghadirkan Anne K.Resmussen, professor of music and etnomusichology dari The CollegeWiliiam and Mary, Virginia, USA. Adapun tema yang diangkat adalah seputar œWomen,The Recited al-Quran and Islamic Music in Indonesia. Tema ini dipilih,terinspirasi dari judul buku yang ditulis oleh narasumber, yang beberapa tahunlalu pernah melakukan penelitian mengenai lagu-lagu al-Quran di IIQ Jakarta.Demikian kata Dr. Hj. Romlah Widayati MA, ketua LPPI dan PSQ IIQ, selakupanitia penyelenggara.

Acara yang berlangsung di lantaiI gedung baru IIQ ini, dihadiri oleh para pimpinan IIQ, para dosen dankaryawan. Hadir juga beberapa dosen dari luar IIQ Jakarta. Seperti dosen dariUIN Jakarta, Alai Najib dan dari UIN Bandung, Dr. Jajang Rahmana, sebagaipeserta.  Dan masih ada beberapa dosendari luar IIQ lainnya. Mereka ini hadir tanpa diundang secara khusus, tetapikarena memang tertarik dengan seminar internasional ini, yang diinformasikan daripengumuman undangan yang disebarkan panitia di dunia maya (internet).

Salah seorang pimpinan IIQ, Dr.Ahsin Sakho Muhammad MA, dalam sambutan pengantarnya, banyak mengulas mengenaiperdebatan para ulama mengenai shautul marah (suara perempuan), apakah auratatau bukan.

Sementara itu Dr. Asep SaepudinJahar, selaku moderator, berusaha memberi pengantar dari presentasi narasumber,Ibu Ann, panggilan akrab Anne K. Rasmussen.  Dari paparannya, diketahui bahwa Ibbu Ann inisudah sejak lama mengenal IIQ Jakarta, sudah 15 tahun bersahabat dengan Hj.Maria Ulfah, Pembantu Rektor II IIQ. Memulai presentasinya ia menggunakanmengatakan: œPenelitian saya adalah tentang lagu lagu al-Quran, maqamaat,nagham dan lain-lain yang semacamnya itu. Sudah lama saya tidak ke Indonesialagi. Sudah 4 tahun tidak ke Indonesia, pasti dengan demikian, tingkat bahasasaya sudah beda. Sudah berukrang mungkin

œDulu beberapa tahun yang lalu,saya ke Indonesia. Saya membaca sejarah Indonesia, ada banyak ulasan tentang Hindu,ada banyak ulasan tentang Budha, tetapi kenapa sedikit tentang Islam? Inilahyang mendorong saya meneliti tentang Islam, tentang music Aab dan seni suaraIslam di Indonesia, lanjutnya

Lebih jauh, ia mengatakan; œPertamakali saya lihat festival Istiqlal II, di masjdi Istiqlal. Waktu itu saya lihatada lomba adzan, saya kaget, kenapa adzan yang sangat serius, sangat religius,ternyata diperlombakan, dan sangat serius, ada juri dan ada ulama yangmenilainya. Lalu saya sering lihat-lihat ke MTQ, dan saya awalnya minder,tetapi sambutan dosen IIQ, Mursyid Qori, ternyata ramah, dan pernah mengajaksaya melihat bagaimana ia mengajar lagu-lag al-Quran. Saya merasa, orang IIQsangat ramah dan sangat hangat. Saya diperbolehkan masuk kelasnya Pa MursyidQori, diperbolehkan mendengar  lagu-lagual-Quran, lagu bayati, rost, hijaz dan lain-lainnya. Di akhir tahun waktu itu,saya kenal Bu Maria Ulfah. Kemudian Bu Maria mengajak saya ke mana-mana, keMTQ, ke pusat Training Center, ke Lamongan, dan saya ikut Ibu Maria ke manasaja. Sampai saya diajak ke rumah Bu Maria, dikenalkan dengan keluarganya. Sayadan bu Maria sekarang sudah berteman dekat selama 15 tahun. Kami teman dekat œ

œSaya bukan spesialis Islam dan saya bukan ahli al-Quran. BahasaArab saya lumayan saja.  Saya penlitiantropologi. Pembahasan saya adalah tentang estetika  dalam musik Arab. Saya mengajar, menulis danmembahas tentang musik Arab. Saya meneliti dan mengkaji komunitas Arab diAmerika. Di Indonesia, saya fokus terhadap orang-orang Islam di Indonesia, yangakrab dengan music Arab, seperti anda-anda sekalian, jelasnya

œBaru-baru ini saya melakukan kajian dan penelitian di Negara-negaraTeluk, seperti di Oman. Saya juga memainkan musik Arab. Ini sangat pentingmenghidupkan musik Arab di Amerika, sementara di Timur Tengah sendiri selaluada masalah. Syair bahasa Arab luar biasa. Memang tidak setinggi al-Quran,tetapi syair bahasa Arab luar biasa.  DiIndonesia, saya pernah rekaman musik-musik Arab bareng Ibu Maria Ulfah. Sayamelakukan penelitian dengan didanai Full Bright, œ paparnya tanpa tedengaling-aling

Ia juga menyampaikan;œDari penelitian ini saya menuliskan buku dengan judul œWomen, The Recited Quranand Islamic Music in Indonesia (Perempuan, Seni Baca al-Quran dan Musik Islamdi Indonesia). Selain itu saya juga menulis buku satu lagi bareng teman-temansekantor saya, ada teman ahli Lombok menulis artikel, ada yang ahali Aceh, adayang menulsi tentang Bray di Cirebon. Ada teman yang menulis tentang dangdut,tentang music Gambus di Indonesia dan masih banyak lagi. Apa yang saya telitidan apa yang saya tulis, bagi orang Barat, khususnya orang Amerika sangat menarik.Karena orang Amerika banyak mengira bahwa Islam tidak cocok dengan perempuandan Islam tidak cocok dengan seni. Itu lebih karena tulisan para juranlis Baratyang memojokkan Islam dan melakukan stereo type terhadap Islam. (Dilaporkan:Ali Mursyid)