IIQ Jakarta Ziarah dan Wisata ke Ceribon
Cirebon, 03 sd 05/01/14 Institut Ilmu al-Quran (IIQ) Jakarta menyelenggarakan kegiatan ziarah dan wisata ke kota Cirebon. Kegiatan yang diikuti oleh para karyawan dan beberapa dosen IIQ ini, adalah kegiatan liburan akhir tahun 2013. Menurut panitianya, kegiatan ziarah dan wisata ini telah dilaksanakan juga di akhir tahun-tahun sebelumnya. Seperti pada akhir tahun 2013, IIQ berziarah ke pesantren al-Quran di Kepulauan Seribu. œIni adalah bagian dari cara kampus menghibur para karyawan, dan ini juga merupakan hak karyawan yang setiap hari bekerja di kampus, jelas Ibu Maria Ulfah, selaku pembantu rektor II IIQ. Selain Ibu Maria turut serta dalam ziarah dan wisata ini, Dr. Ahsin Sakho Muhammad MA, selaku rektor, Prof. Dr. Khuzaemah T Yanggo, selaku Direktur Pascasarajana IIQ, bersama suami, Dr. Abdul Wahab Lc, MA, Rita Astri Listintari (Mba Ririt) bendahara IIQ, H. Arison Sani MA, kepala UPT IIQ, dan beberapa karyawan dan dosen lainnya.
Silaturahmi ke Pesantren Dar al-Quran Arjawinangun
Bertolak dari kampus IIQ Jakarta, Jumat 03/01 pkl. 14.30 WIB, 2 (dua) bus rombongan ziarah dan wisata IIQ, sampai Cirebon pkl. 21.00 WIB. Langsung sowan, silaturahmi dan singgah di Pesantren Dar al-Quran Arjawinangun Cirebon, asuhan KH. Ahsin Sakho Muhammad. Di pesantren, rombongan IIQ, disambut dengan hidangan hangat. Pesantren juga menyediakan tempat menginap bagi rombongan. Sebagian rombongan juga ada yang menyempatkan bertandang ke Pasar Sandang Tegal Gubug, pasar sandang terbesar di Cirebon, yang lokasinya tidak jauh dari Pesantren.
Sabtu 04/01, pagi-pagi betul rombongan IIQ mengunjungi Pantai Glayem, Indramayu. Di lokasi, rombongan segera ambil posisi, dengan menyewa tempat untuk berkumpul lesehan. Beberapa peserta rombongan langsung bermain di pantai, ada yang bermain bersama keluarga, ada yang berenang, dan ada yang menikmati pemandangan pantai sambil menyeruput secangkir kopi. Ada pula peserta rombongan yang menyewa perahu kecil (kapasitas 20 orang), untuk sekedar menikmati berlayar sebentar tidak jauh-jauh dari bibir pantai. Semua terlihat ceria, semua terlihat bahagia. Nuansa kebersamaan sepontan hadir, terutama ketika acara diakhiri dengan makan-makan bersama lesehan di pantai, yang sejuk dan semilir.
Astana Cirebon (Maqbarah Sunan Gunung Jati)
Menjelang siang, rombongan IIQ ziarah ke Astana Cirebon (maqbarah Sunan Gunung Jati). Acara ziarah dimulai dengan tahlil bersama di lokasi ziarah, dilanjutkan dengan berkeliling lokasi Astana Cirebon. Dengan dibimbing dr. Bambang, keturunan Sunan Gunung Jati dari Keraton Keceribonan, rombongan IIQ, diperkenalkan satu demi satu situs-situs peninggalan sejarah yang ada di lokasi ziarah. Penjelasan dari dr. Bambang, panjang dan rinci, tentang sejarah dan keberadaan situs-situs sejarah yang ada.
Kasepuhan, Kacirebonan dan Masjid Agung œCipta Rasa
Siangnya, rombongan IIQ, mengunjungi keraton Kasepuhan dan Kaceribonan. Di keraton Kasepuhan, dengan dibimbing oleh pemandu wisata keraton, rombongan IIQ diperkenalkan situs-situs sejarah yang ada satu-persatu. Mulai dari bangsal tempat pertemuan raja, tempat bertapa (semedi) keluarga keraton, peninggalan-peninggalan sejarah yang berupa manuskrip-manuskrip, pusaka-pusaka, senjata-senjata perang masa lalu, alat-alat musik gamelan, baju-baju kerajaan dan lain sebaginya. Diujung kunjungan ke Keraton Kasepuhan, rombongan IIQ, menyempatkan sholat berjamaah di Tajug Agung, mushola yang ada di dalam lokasi keraton.
Selesai dari keraton kasepuhan, rombongan IIQ, menyempatkan singgah di Masjid Agung Cipta Rasa. Sebuah masjid yang terletak di depan keraton dan sebelah barat alun-alun kasepuhan. Di masjid peninggalan wali ini, rombongan IIQ singgah, melihat-lihat soko tatal dan keunikan masjid lainnya, juga tidak lupa untuk shalat tahiyyatul masjid, dan sejenak itikaf memanjatkan doa
Tidak lama, kemudian rombongan IIQ berkunjung ke keraton Kaceribonan, yang letaknya tidak begitu jauh dari keraton Kasepuhan. Sesampainya di lokasi, selain rombongan diajak menyaksikan peninggalan-peninggalan sejarah yang menjadi koleksi keraton, rombongan juga disuguhi atraksi dan tari-tarian khas Cirebon. Dari mulai debus, yang diperagakan sendiri oleh dr. Bambang dan grupnya, sampai ke beberapa tarian khas, seperti Sintren dan Tari Topeng Cirebon.
œPertunjukan atraksi debus, Sintren dan Tari Topeng sengaja disuguhkan di bangsal tempat menerima tamu di keraton Kacirebonan, sebagai sambutan bagi tamu agung dari IIQ Jakarta, kata dr. Bambang selaku tuan rumah. Musik tradsional dan lagu-lagu tradisional khas Sintren Cirebon yang dinyanyikan para penari dengan diiringi semerbak dupa yang dikepulkan, atraksi-atraksi sulap yang disuguhkan, gemulai gerak para penari topeng yang khas, untuk beberapa saat, cukup melenakan para peserta rombongan yang menontonnya. Hingga sore hari, acara baru selesai.
Nasi Jamblang
Selesai acara, rombongan IIQ kembali ke Pesantren Dar al-Quran Arjawinangun. Tetapi karena perut lapar, rombongan pun singgah ke rumah makan Nasi Jamblang Ibu Nur, salah satu warung atau rumah makan Nasi Jamblang yang terkenal di Cirebon. Nasik has Cirebon ini, dengan bungkus daun jati dan sambal goreng merah ini, disantap lahap oleh para peserta rombongan.
Pemandian Air Panas Palimanan
Ahad, 05/01, setelah selesai sarapan di Pesantren Dar al-Quran Arjawinangun dan selesai acara œpamitan ke pengasuhnya, rombongan IIQ berkunjung ke Pemandian Air Panas Palimanan, 6 km dari Arjawinangun. Sesampainya di lokasi, para peserta memasuki dan menikmati wisata kolam air panas yang ada. Ada yang sekedar berendam kaki atau tangan, ada juga yang berendam tubuh. Ada juga yang sekedar bermain-main dengan keluarga. Air panas di Palimanan ini dikenal bisa menyembuhkan penyakit-penyakit kulit, karena selain suhunya panas juga kandungan belerangnya yang tinggi.
Empal Gentong dan Batik Trusmi
Selesai dari wisata pemandian air panas Palimanan, rombongan berniat go back to Jakarta. Tetapi nampaknya, hari menjelang siang, perut terasa lapar, rombongan pun mampir di warung Empal Gentong di Plered Cirebon. Empal Gentong, semacam soto daging sapi, dengan kuah, bumbu dan sambal kering yang khas, disantap hangat-hangat memang tiada duanya. Para peserta pun menikmati wisata kuliner ini.
œSelesai makan langsung pulang, memang biasanya begitu. Tetapi rombongan IIQ memutuskan untuk singgah sebentar di area show room-show room batik trusmi, karena memang lokasinya masih di Plered, dekat dengan warung Empal Gentong. Di lokasi penjualan batik trusmi, para peserta antusias menyebar ke beberapa lokasi perbelanjaan batik. Para peserta, melihat-lihat, memilih-milih, menawar-nawar, dan bila pas, batikpun dibeli.
Hari menjelang ashar, dua bus rombongan IIQ pun bergerak menuju Ciputat. Karena macet dan istirahat beberapa kali, rombongan sampai kampus IIQ, Senin, pkl. 01.00 dini hari. Semoga menjadi ziarah yang berkah. (Ali Mursyid)