Gebrakan Baru, Pascasarjana IIQ Jakarta Launching Kegiatan Arabic Camp dan Tafsir Corner
Pascasarjana IIQ Jakarta hari ini membuatgebrakan baru yakni dengan me-launching sebuah program kegiatan mahasiswa ArabicCamp dan Tafsir Corner pada Sabtu, (23/2/2019) yang bertempat di Auditoriumkampus IIQ Jakarta. Acara ini dibuka oleh Kaprodi IAT Program Pascasarjana BapakDr. H. Ahmad Syukron, MA.
Direktur Pascasarjana IIQ Jakarta BapakDr. H. Azizan Fitriana, MA dalam sambutannya menyampaikan bahwa munculnya ide ArabicCamp ini sebagai sarana untuk memotivasi atau menjembatani mahasiswa yangmerasa masih lemah dalam bahasa dan meningkatkan kapasitas mahasiswa yang inginmempercantik bahasa arabnya.
Satu hal yang menarik, kenapa programArabic Camp ini bagus untuk diikuti oleh kalangan internal IIQ ataupun luar IIQdari berbagai level meski yang ingin memulai belajar dari nol sekalian. Metode yangdigunakan dalam kegiatan ini menggunakan metode belajar yang modern dan menyenangkan,menghindari metode lama yang cenderung menekankan kepada qawa`id (tatabahasa) yang terkesan sulit bagi pelajar zaman now. Selainitu setiap peserta juga dilatih ˜insting bahasanya melalui listening (al-istima)dan dirangsang sebanyak mungkin untuk mempraktekkan bahasa Arab secara verbaldan tulisan.
Selain Arabic camp. program yang digodokadalah Tafsir Corner. Tujuan dicanangkannya program ini untuk meningkatkankepekaan para calon magister terhadap masalah keumatan yangterkait dengan kajian Al-Qur`an khususnya tafsir.
Menurut Bapak Rizki Usmul Azan, yangbertindak selaku Ketua Pengurus kedua program ini, dalam presentasinya menjelaskanbeberapa hal yang mendasari dicetuskan Program Tafsir Corner iniyaitu kajian tafsir selama ini yang dinilai sangat ˜sakral sehingga tidaklayak dikaji secara progresif, saking sakralnya sampai-sampai kajian tafsir tidak disentuh sama sekali. Satu sisi ada juga oknum yang terlalu ˜berani menafsirkan Al-Quran tanpa ilmu dan sama sekali tidak memilikilandasan ilmiah dan fenomena itu bisa kita lihat di media sosial saat ini.
œSemuanya menjadi mufassir padahaltidak memiliki latar belakang dibidang itu Ungkapnya
Disisi lain, kajian tafsir menurutnyaidentik dengan orang-orang tua, terasingkan di pojok-pojok masjid saja. Di luar masjid, nyaris tidak adaanak muda yang ˜pede mengangkat kajian tafsir di permukaan.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan mahasiswaPascasarjana IIQ dari semua prodi, baik dari prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT),Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Hukum Ekonomi Syariah (HES). Launching secararesmi dilakukan oleh Direktur Pascasarjana IIQ Jakarta.Beliau berharap mahasiswa dapat memanfaatkan kegiatan ini dengansebaik-baiknya. (FP)
/* Style Definitions */ mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}