Dalam Upaya Merevitalisasi Budaya, Mahasiswa Lintas Daerah Ramaikan Festival Budaya Di IIQ Jakarta

Warna-warni budaya elok disajikan oleh para mahasiswa. Berbagai tarian, festival musik, pegelaran makanan khas daerah, syair selawat hingga karya-karya seperti Kabar IIQ, Kaligrafi dan hand craft turut  memeriahkan pesta budaya yang diselenggarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) IIQ Jakarta. Acara ini merupakan kali pertama festival budaya digelar di kampus IIQ Jakarta.

Sabtu, (11/11/22) kawasan kampus IIQ Jakarta dipadati mahasiswa yang bersinergi dalam pelestarian budaya Indonesia, serta jalinan silaturahmi antar mahasiswa dari berbagai daerah.

Acara yang dirancang oleh I’tamarona Billahil Izaa sebagai ketua pelaksana, telah berhasil memberikan wadah bagi para mahasiswa untuk mengekspresikan ciri khas budaya mereka masing-masing.

Expo dan Festival Budaya ini menampilkan ragam seni seperti Taekwondo dari Lembaga Seni Budaya Mahasiswa (LSBM) IIQ Jakarta, Komunitas Mahasiswa Betawi (KMB) dengan pentas seninya yaitu Tari Ondel-ondel, Korps Mahasiswa Penghafal dan Pengkaji Al-Qur’an (KOMPPAQ) dengan penampilan musik tradisional dan khas tarian Pop-Jawa Barat, menggelegarnya Tari Angngaru dari Persaudaraan Mahasiswa Bugis Makassar (PMBM), penampilan puisi perwakilan PMII Komisariat Kebayoran Lama. Tidak hanya itu, musik accoustik dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ciputat, seni bela diri dari Jam’iyyah Hafazhah al-Qur’an (JHQ), hadroh dari Jam’iyyah Mudarasah al-Qur’an (JMQ), dan tarian lainnya turut menyemarakkan festival ini.

Partisipan pesta budaya mencakup organisasi internal dan eksternal, mulai dari seluruh Lembaga UKM di bawah naungan Dema, Dema-Fakultas, dan Sema IIQ Jakarta, PMII dan HMI, dan berbagai organisasi intra-daerah IIQ-PTIQ.

Ajang festival ini selain mewujudkan persatuan daerah dan budaya, juga menghidupkan UKM Lembaga Mahasiswa yang bergerak dalam sektor ekonomi lokal. Banyak stand di sekitaran dalam kampus IIQ Jakarta yang menjajakan karya mahasiswa seperti makrame, karya lukis, miniatur ondel-ondel, makanan khas daerah, ataupun dagangan lain seperti tas ransel dan hand bag, snack, stiker dan lainnya baik dalam tujuan komersil maupun sebagai ikonik dari lembaga masing-masing daerah. TPQ Raudhatul Qur’an, KMA Jambi dan LPM IIQ Jakarta misalnya, mereka menjajakan karya tulis ataupun kitab dan buku studi Islam untuk membudidayakan literasi dan pendidikan mahasiswa, khususnya buku Metode Qiraati yang dijajakan oleh TPQ Raudhatul Qur’an yang juga menjadi concern penuh dalam studi pengkajian Al-Qur’an di kampus IIQ dan PTIQ Jakarta.

Dikutip dari wawancara bersama Presiden DEMA IIQ Jakarta, Nur Maghfiratun Nisa menyampaikan bahwa dengan diselenggarakannya acara ini, Ia berharap dapat merajut jalinan persaudaraan antar daerah dan budaya secara aktif, tidak hanya dengan formalitas, melainkan eksistensinya terbukti secara substansi dengan pengenalan dan pelestarian budaya secara masif di ruang publik khususnya di kalangan mahasiswa.

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) IIQ Jakarta turut mendukung penuh atas kesadaran dan semangat mahasiswa dalam merevitalisasi atau menghidupkan kembali pemuda-pemudi yang bangga dengan budaya tanah air dengan kreativitas mereka dalam mengembangkannya, di samping budaya luar yang saat ini merajai dan menurunkan lokalitas budaya dan peran pemuda-pemudi Indonesia.

Tutur terima kasih juga disampaikan dari para mahasiswa dan perwakilan lembaga untuk DEMA IIQ Jakarta maupun partner acara ini karena sudah memfasilitasi wilayah ekspresi budaya dari mahasiswa  yang berasal dari berbagai daerah. Mari menimbun kasih dalam se-persaudaraan ‘Bhineka Tunggal Ika’, dan menghidupkan kembali bumbu-bumbu harmonisasi budaya Indonesia. (LPM)