Bekal Mengabdi: Pelatihan Tahsin Tartil Al-Qur’an Metode Maisura
Pada hari Sabtu-Minggu, 13-14 Juli 2019 pukul 09.00 WIB di Aula IIQ Jakarta, peserta Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Semester 7 Institut Ilmu Al Qur’an Jakarta mengikuti pelatihan Tahsin Tartil Al Qur’an Metode Maisura. Metode Maisura merupakan metode terobosan baru dalam bidang ilmu tajwid untuk memudahkan dan mempercepat pencapaian bacaan Al-Qur’an yang berkualitas dan tartil optimal.
Metode Maisura juga menyuguhkan ilmu tajwid dengan paradigm baru, seperti penyajian sistematika penulisan dan tampilan yang berbeda dari buku tajwid yang sebelumnya pernahada. Metode Maisura mengajak pembaca memahami dan menguasai ilmu tajwid secara komprehensif dengan rujukan yang terpercaya, sesuai dengan slogan Maisura “Menuju Muara Ilmu Tajwid Terpadu dan Komprehensif”
Nara sumber pada hari ini adalah Dr. KH. Ahmad Fathoni, MA. Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Takhassus IIQ Jakarta sekaligus pengarang buku Metode Maisura. Beliau dating didampingi oleh Kak Isyroqotun Nashiha yang akrab dipanggil ka Iha dengan jumlah peserta yang hadir ada 222 mahasiswa dari tiga fakultas Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.
Dalam pembukaan pelatihan tadi, KH. Fathoni memulai dengan memberikan kesadaran kepada mahasiswa akan pentingnya mempelajari ilmu tajwid. Bahwasanya siapapun yang akan lulus dari IIQ nanti, masyarakat sudah pasti mengira bahwasanya lulusan dari IIQ adalah orang-orang ahli tajwid, ahli tilawah, ahli qiraat dan hafidzoh 30 juz, oleh karenanya beliau mengajak calon-calon lulusan IIQ ini untuk sadar akan kekurangan yang dimiliki masing-masing individu dan mau bertobat untuk merubahnya.
Pelatihan Metode Maisura memiliki 3 pilar utama yaitu teori, praktik dan informatif. Teori Metode Maisura berpijak pada referensi terpercaya beserta teks dan terjemahannya, selain mendapatkan teori, diiringi dengan praktik yang terintegrasitalaqqiy dan musyafahah. Dan pelatihan ini berisi banyak informasi yang bermanfaat, karena menyuguhkan tampilan mushaf terbitan Indonesia, Brunai Darussalam danTimur Tengah (Mesir, Madinah dan Sudan). Pelatihan hari ini terdiri dari 2 sisi. Sesi pertama berisi tentang pengenalan kembali makharijul huruf sampai dengan pengenalan tempat dan sifat huruf dha’. Sesi kedua dimulai ba’da zuhur dengan pembahasan hamzah washal dan hamzah qoto’ dan pelatihan ini diakhiri dengan doa penutup oleh Kyai Fathoni (Hn)